*aku bersedia*




Perlahan tapi pasti, hati ini menjadi ringkih. 
Tidak siap mengatakan, karena memang waktunya pun belum datang. 
Tak kuat untuk menyimpan, tapi mencoba bertahan dengan iman dan sabar. 

Tidak ada yang datang hanya dengan memikirkannya kan? 
Namun bagiku, cukuplah mengharapkanmu dalam diam. 

Menahan. 
Mulut ini diam bukan lantaran bisu, 
Hanya ada beberapa hal yang memang tidak harus disampaikan. 

Aku tidak pandai mengatur kata-kata yang berantakan ini, seberantakan rasa ini. 
Biarlah perasaan ini tetap menjadi misteri yang kita nikmati sendiri. 

Walau tak ada kata yang terucap untuk memberi arti, 
Pun kita memang sudah sama-sama mengerti. 
Karena hanya itu yang kita ketahui di bumi ini dan hanya itu yang kita perlu tahu. 

Jika sudah begini, 
Tentu kamu dan aku tidak ada yang perlu lari atau bersembunyi. 
Kita sama-sama sedang menunggu dengan sabar, bergelut dalam euforia penantian. 

Dan untuk sekarang, mari masing-masing berjuang. 
Untuk diri kita, keluarga kita, agama kita, hidup kita. 
Hingga jika Allah memang mempertemukan kita lagi nanti, 
Kita telah siap untuk mengatakan, "Aku bersedia." 


*terinspirasi dari catatan seseorang dg beberapa perubahan

beri hamba kesempatan




Setiap habis Ramadhan
Hamba cemas kalau tak sampai
Umur hamba di tahun depan
Berilah hamba kesempatan

Setiap habis Ramadhan
Rindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagi
Berilah hamba kesempatan 
(Bimbo)

Pada suatu masa aku mensyukuri layaknya hujan yang begitu dinanti setelah kemarau yang berkepanjangan, yang hadirnya dicintai karena suburkan dan sejukkan bumi yang kering kerontang.

Namun kini, sekali lagi, kau harus pergi. Layaknya hujan yang berpamitan dan meranggaskan jati. Tidak, tidak untuk membuat jati mati. Hanya saja ia memang harus meranggas agar tumbuh kuncup-kuncup jiwa baru yang siap bersemi saat kau datang lagi.


Maafkan aku yang tak pandai memanfaatkan kesempatan. Kau sudah berkali-kali menyempatkan datang namun aku selalu tak cukup sempurna mengakhiri semuanya. Namun semoga diriku yang lagi-lagi belum sempurna ini bisa menjadi salah satu alasan bagimu untuk kembali lagi dan menyempurnakanku.

semoga Allah masih memberi kita kesempatan untuk dipertemukan dg Ramadhan tahun depan... aamiin

the best!!








Dia, selaluu memberikan yang terbaik ^_^

"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar."

(QS. Annisaa [4]: 40)